Kami sangat berpengalaman bertahun-tahun di bidang seksualitas seputar hubungan pasutri, Kami menjual berbagai macam obat kuat dan alat bantu seks, Seperti Obat Kuat Seks, Solusi Tepat Obat Kuat Seks Terlengkap Termurah Di Indonesia, Juga Menyediakan Alat Bantu Seks, Serta Kosmetik, Toko Obat Kuat,Central Obat Kuat, Obat Sex,Obat Perangsang, Obat Viagra, Obatpelangsing, Obat Kuat Levitra Germany,Toko On-Line Obat Kuat, Obat Perkasa, Obat Pasutri, Obat Herbal, Obat Seks, Obat Pasutri, Alat Bantuseks,Penggemuk, Pelangsing, Perawatan Kulit,Viagra Usa, Obat Vitalitas,Clinic Pasutri, Seks Pasutri, Kecantikan, Beauty, Penis Getar, Vagina Getar, Dll.
 

Dosen Kuliah Inggrisku

Berawal dari reuni SMA-ku di Jakarta. Setelah itu aku bertemu dengan dosen bahasa inggrisku, kami ngobrol dengan akrabnya. Ternyata Ibu Shinta masih segar bugar dan amat menggairahkan. Penampilannya amat menakjubkan, memakai rok mini yang ketat, kaos top tank sehingga lekuk tubuhnya nampak begitu jelas. Jelas saja dia masih muda sebab sewaktu aku SMA dulu dia adalah guru termuda yang mengajar di sekolah kami. Sekolahku itu cuma terdiri dari dua kelas, kebanyakan siswanya adalah wanita. Cukup lama aku ngobrol dengan Ibu Shinta, kami rupanya tidak sadar waktu berjalan dengan cepat sehingga para undangan harus pulang. Lalu kami pun berjalan munuju ke pintu gerbang sambil menyusuri ruang kelas tempatku belajar waktu SMA dulu.

Tiba-tiba Ibu Shinta teringat bahwa tasnya tertinggal di dalam kelas sehinga kami terpaksa kembali ke kelas. Waktu itu kira-kira hampir jam dua belas malam, tinggal kami berdua. Lampu-lampu di tengah lapangan saja yang tersisa. Sesampainya di kelas, Ibu Shinta pun mengambil tasnya kemudian aku teringat akan masa lalu bagaimana rasanya di kelas bersama dengan teman-teman. Lamunanku buyar ketika Ibu Shinta memanggilku.
“Kenapa Jack”

“Ah.. tidak apa-apa”, jawabku. (sebetulnya suasana hening dan amat merinding itu membuat hasratku bergejolak apalagi ada Ibu Shinta di sampingku, membuat jantungku selalu berdebar-debar).
“Ayo Jack kita pulang, nanti Ibu kehabisan angkutan”, kata Ibu Shinta.
“Sebaiknya Ibu saya antar saja dengan mobil saya”, jawabku dengan ragu-ragu.
“Terima kasih Jack”.